Dengan adanya struktur pengendalian intern yang dapat menjaga kekayaan perusahaan maupun kekayaan investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan. Untuk menjaga aktiva, memastikan akurasi, kejujuran dan efisiensi penanganan sumber-sumber daya dan pencatatan transaksi-transaksinya setiap perusahaan harus mempunyai sistem pengendalian intern.
Pengendalian intern tidak menghilangkan kekeliruan, kesalahan dan kecurangan-kecurangan yang terjadi pada perusahaan, tapi pengendalian intern dimaksudkan untuk dapat mengetahui kasalahan dengan cepat dan segera menanganinya, menekan serendah mungkin masalah-masalah tersebut.
Internal control kas
Merupakan salah satu cara untuk menjaga agar dana kas perusahaan tidak diselewengkan. Meskipun penyelewengan itu tidak mungkin untuk dihilangkan tetapi dengan internal control kas penyelewengan ini dapat dihindari. Internal Control kas dibagi menjadi dua yaitu :
Sistem internal control penerimaan kas, adalah :
- Semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara hari-an
- Fungsi penerimaan kas dan pengeluaran kas harus dipisahkan sama sekali.
- Penanganan fisik kas harus dipisahkan seluruhnya dari penyelenggaraan pembukuan dan kasir tidak berwenang atau berhak terhadap pembukuan.
- Kasir diharuskan memberikan kuitansi tanda terima, tentunya dengan meninggalkan tembusan untuk arsip.
- Dilakukan opname kas secara periodik oleh pihak yang independen.
2. Internal control atas Pengeluaran Kas : Beberapa prinsip internal control pengeluaran kas, yaitu :
- Semua pengeluaran kas harus diotorisasi oleh Atasan terlebih dahulu
- Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil dilakukan menggunakan cek dapat dilakukan dengan menggunakan dana kas kecil.
- Perlu adanya ketentuan yang tegas dalam pengesahan pembayaran. Harus ada ketetapan siapa yang berhak menulis cek, siapa yang berhak menandatangani cek.
- Semua cek harus diberi nomor lebih dahulu
- Tanggung jawab untuk penerimaan kas harus dipisahkan dari tanggung jawab untuk pengeluaran kas
- Pencatatan kas harus dipisahkan dari tugas melakukan pembayaran
- Faktur yang telah disetujui untuk pembayaran dan semua dokumen pendukung yang diperlukan harus menjadi prasyarat untuk melakukan pembayaran.
- Setelah pembayaran dilakukan, semua dokumen pendukung harus diberi tanda “telah dibayar” atau “Lunas” agar tidak bisa dipergunakan untuk kedua kalinya.
Internal control kas bertujuan supaya transaksi yang telah terjadi mendapat persetujuan dari pihak yang berwenang, dapat dicatat dengan tepat sehingga manajemen dapat mengevaluasi semua informasi terhadap transaksi dengan benar. Lalu, dengan pengendalian yang baik, maka akan menghasilkan manajemen kas yang baik. Perusahaan akan memiliki dana yang tertata sehingga dapat menggunakan dana tersebut untuk membayar utang yang telah jatuh tempo. Dan apabila terdapat kelebihan dana maka perusahaan dapat menggunakan dana yang tersedia tersebut untuk investasi perusahaan.
Kas adalah aset yang paling likuid dan rentan terhadap terjadinya kecurian atau penyelewengan jika tidak dikontrol dengan baik. Oleh karena itu, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang menyangkut uang kas perusahaan, diperlukan adanya internal control yang baik atas kas dan bank. Sistem pengendalian kas (cash control system) adalah prosedur yang dianut untuk menjaga dana kas perusahaan. Sistem ini membentuk internal control yang memadai terhadap kas.
Download Materi Selengkapnya
Materi Pokok :
Materi Pendukung (Document) :
Soa Ujian :
Tag :
Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Materi Internal Control and Cash / Pengendalian Internal Dan Kas, Materi Mata Kuliah Internal Control and Cash / Pengendalian Internal Dan Kas, Materi Internal Control and Cash / Pengendalian Internal Dan Kas, Download Materi Internal Control and Cash / Pengendalian Internal Dan Kas, Download Materi Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 1 Internal Control and Cash / Pengendalian Internal Dan Kas.