Memeriksa Informasi untuk Relevansi dan Keterkinian

Penyajian bentuk tree-view adalah pilihan navigasi tambahan yang memberikan pandangan secara hierarki dari daftar, perpustakaan, dan subsites dari suatu situs. Apabila sebuah situs memiliki hierarki yang kompleks, tampilan struktur tree-view akan mempermudah bagi para pengguna situs untuk menavigasi setiap konten-konten dalam hierarki situs. Struktur tree-view akan menampilkan mulai dari konten-konten yang sifatnya umum hingga ke yang sifatnya mendetail.

Ketika melakukan browsing pada perangkat mobile (misalnya: handphone), akan ditemukan beberapa kesulitan dalam melakukannya, dibandingkan ketika menggunakan komputer desktop. Salah satu faktor yang menyebabkan munculnya kesulitan tersebut ialah, masalah ukuran layar yang kecil dari perangkat tersebut. Sehingga hal tersebut tentunya akan menyulitkan dan memakan waktu ketika melakukan proses pencarian informasi yang butuhkan. Pengguna tidak dapat melakukan pemindaian secara cepat, sehingga proses pencarian informasi yang lakukan tentunya memerlukan usaha yang ekstra.

Keefektifan penyajian informasi yang ada di website, merupakan faktor penting dalam meningkatkan pengalaman pengguna ketika melakukan pencarian di website. Beberapa teknik adaptasi penyajian telah dikembangkan, salah satunya adalah DOM (Document Object Model) adaptasi penyajian tree-view, yang merupakan bentuk penyajian yang secara otomatis menghasilkan bentuk penyajian secara hierarki (tree-view) untuk setiap halaman web.

Berdasarkan cognitive fit theory (Vessey 1991) yang menyarankan bahwa terdapat korespondensi antara tugas dan format penyajian informasi yang mengarahkan kepada penyelesaian tugas yang lebih unggul. Ketika memecahkan permasalahan, seseorang menciptakan representasi mental dari suatu masalah berdasarkan informasi yang disajikan kepadanya.

Hasil riset yang dilakukan oleh Adipat, Zhang, dan Zhou (2011) mengenai adaptasi penyajian bentuk tree-view menemukan, bahwa adaptasi penyajian bentuk tree-view secara signifikan dapat mengurangi waktu pencarian dan meningkatkan akurasi dari pencarian informasi dengan menggunakan web browsing perangkat mobile. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa dengan menggunakan tampilan struktur web secara hierarki, akan memungkinkan pengguna untuk lebih cepat menemukan lokasi informasi yang mungkin menarik atau dibutuhkannya.

Pada dasarnya dalam proses pembuatan situs web diperlukan kerjasama antara pihak pengembang dengan klien yang memesan situs web tersebut.Dalam menentukan content (content awal, tambahan maupun revisi) pihak pengembang harus lebih banyak mendengar apa yang menjadi kebutuhan klien.

Interaktivitas pengguna menjadi jantung sebuah situs web

Beberapa Gagasan yang disampaikan Tord Yard (programmer flash di EGO7) tentang pentingnya menambahkan interaktivitas pada content halaman sebuah situs web :

1.Gunakan umpan balik grafik untuk menginformasikan pengguna tentang elemen interaktif, seperti status tombol yang bergulung
2.Sertakan suara sebagai bentuk umpan balik tambahan agar content tidak terlihat membosankan
3.Pertimbangkan pemakaian animasi untuk menerangkan elemen penting, atau untuk meminta keikutsertaan pengunjung.

Beberapa cara untuk memeriksa informasi content situs web untuk relevansi dan keterkinian, adalah sebagai berikut :

1.Sesuaikan content situs web dengan tujuan dan fungsi situs tersebut
2.Lakukan riset untuk mencari informasi terbaru yang sesuai dengan content situs
3.Content tambahan atau revisi juga bisa dengan meminta content tersebut ke pihak klien baik berupa data tertulis maupun elektronik
4.Lakukan konfirmasi dalam menentukan batasan umur sebuah links, apakah akan dipertahankan atau dihapus
5.Pihak pengembang selaku pembuat situs web bila perlu merevisi content yang mungkin diperlukan dengan mengkonfirmasikan dahulu dengan pihak klien.
Lebih baru Lebih lama